Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Blokir Keuangan, AS Dituding Sengaja Buat Rusia Gagal Bayar Utang

Kamis, 07 April 2022 | 09.53 WIB Last Updated 2022-04-07T02:55:33Z

Ilustrasi Bank

Rusia saat kemungkingan akan gagal bayar (default), pasca AS memotong akses Rusia untuk membayar utang menggunakan dolar AS yang dibekukan di bank-bank di Negeri Paman Sam.

Disebut sebut, pemblokiran dilakukan sebagai langkah oleh negara-negara Barat menambah sanksi dengan membekukan setengah dari simpanan Rusia di luar negeri yang sebesar US$315 miliar atau setara Rp4.523 triliun (kurs Rp14.359).

Kendati Kementerian Keuangan AS memperbolehkan Rusia menggunakan sebagian dari aset yang dibekukannya untuk membayar investor tertentu, namun Presiden AS Joe Biden memblokir akses Rusia ke cadangannya pada pekan ini.

Hal tersebut memaksa Rusia harus membayar utangnya dengan mata uang rubel atau tidak sama sekali. Fitch Rating menilai kedua skenario itu bakal membuat Rusia gagal bayar.

"Angka signifikan dari cadangan kami diblokir di negara asing, jadi jika pemblokiran dan transfer ini tetap berlangsung, mereka akan dibayar dengan rubel," kata Juru Bicara Rusia Dmitry Peskov, mengutip dari CNN Business, Rabu (6/4).

"Jika pembayaran tidak dimungkinkan, maka dalam teorinya, tentu saja, situasi gagal bayar akan terjadi," kata dia.

Peskov menilai gagal bayar tersebut merupakan buatan AS karena Rusia punya dolar dan mampu membayar, namun aksesnya tak diberikan. "Gagal bayar ini tidak berdasar, tidak sama sekali," ujarnya.

AS sedang mencoba untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia menyusul rilis gambar yang mengindikasikan terjadi kejahatan perang di kota Bucha, Ukraina.

Selain keputusan Kementerian Keuangan AS untuk memotong akses Rusia ke dolar, Pemerintahan Biden juga mengumumkan sanksi baru terhadap lembaga keuangan dan individu Rusia, termasuk dua putri dewasa Presiden Rusia Vladimir Putin, serta istri dan putri Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. (Cnn/*)