Ilustrasi |
Koleksiberita.com
Wanita hamil 9 bulan yang dipukul oknum Saptol PP Gowa saat razia PPKM mengalami kontraksi dan pingsan akibat insiden pemukan itu. Wanita hamil itu kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Pada saat dipukul, dia kejar Satpol PP, tiba-tiba langsung ada keluar air, cairan," ujar suami dari wanita hamil itu, Ivan saat ditemui di Mapolres Gowa, Kamis (15/7/2021).
Untuk diketahui, Ivan dan istrinya itu memang sempat menjadi korban pemukulan oknum Satpol PP Gowa yang datang razia PPKM ke warkop miliknya.
Akibat istrinya yang mengalami kontraksi usai dipukul, Ivan menunda pelaporan polisi dan melarikan istrinya ke rumah sakit. Ivan baru melanjutkan upaya pelaporan ke polisi dini hari tadi.
Kemudian saat Ivan dan istrinya melapor ke Polres Gowa, Rabu (14/7) malam, sang istri juga sempat pingsan dan diduga mengalami kontraksi.
"Dia sudah hamil tua mi memang," katanya.
Insiden pemukulan Satpol PP Gowa ini terjadi di warkop yang juga rumah milik Ivan di Panciro, Gowa, pada Rabu (14/7) sekitar pukul 20.40 Wita. Ivan menegaskan saat itu warkopnya sudah tutup akibat pemberlakuan PPKM.
Namun Ivan hanya menutup sebagian pintu warkopnya karena dia sendiri sedang live untuk melakukan endorse sejumlah produk. Saat itulah tiba-tiba ada sejumlah orang memasuki warkopnya.
"Sudah itu, ada salah satu (petugas) PPKM wanita menegur istriku karena pakaiannya seksi, apa hubungannya PPKM dengan pakaian seksi? Itukan warkop sekaligus rumah wajar kan pakaian tidur, jadi istriku marah," ujar Ivan.
Viral di media sosial (medsos) pasangan suami istri di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga dipukul oleh oknum Satpol PP saat razia PPKM. Pasutri tersebut kini melapor ke polisi.
Dalam video yang viral, pria yang belakangan diketahui bernama Ivan (24) tersebut pada awalnya cekcok dengan oknum Satpol PP. Cekcok itu kemudian berujung terhadap aksi pemukulan oknum Satpol PP kepada Ivan. Istri Ivan juga ikut mendapat pukulan.
"Pipi kanan ku kena pukul, istriku juga kena," ujar Ivan saat ditemui detikcom di Polres Gowa, Kamis (15/7/2021) dini hari.
Ivan mengatakan, insiden pemukulan yang viral dalam video terjadi di warkop sekaligus rumahnya di Panciro, Gowa, sekitar pukul 20.40 Wita, pada Rabu (14/7). Dia mengaku warkop miliknya sebenarnya sudah beberapa hari ini tutup lebih awal akibat pemberlakuan PPKM.
Ivan pun mengaku tidak mengerti sebab tiba-tiba sejumlah orang memasuki warkopnya. Padahal, kata dia, pintu hanya dibuka sedikit dan lampu telah mati.
"Sudah itu, ada salah satu (petugas) PPKM wanita menegur istriku karena pakaiannya seksi, apa hubungannya PPKM dengan pakaian seksi? Itukan warkop sekaligus rumah wajar kan pakaian tidur, jadi istriku marah," ujar Ivan.
Ivan mengaku petugas PPKM itu ternyata memprotesnya karena musik di tempatnya masih bunyi. Ivan pun mengaku langsung memberi penjelasan mengapa hal tersebut terjadi.
"Awalnya tim PPKM masuk karena mendengar suara musik, padahal kita sudah tutup dan lampu sudah mati. Dan tim PPKM masuk tidak ada dia lihat pengunjung satu pun, dia melihat kita sedang live (endorse produk di medsos). Dan bertanya ini kenapa ada musiknya nyala," katanya.
Namun karena penjelasan Ivan bahwa dia sedang live endorse produk, cekcok tak berlanjut. Sang petugas PPKM wanita disebut Ivan meminta maaf dan keluar.
"Jadi tim PPKM keluar semua, tapi tiba-tiba ada oknum Satpol PP masuk mengamuk sampai tunjuk-tunjuk istriku bilang santai saja," katanya.
Oknum Satpol PP itu disebut marah-marah sehingga istri Ivan kembali menantang sebab tak merasa melakukan kesalahan. Ivan juga mengaku menenangkan oknum Satpol PP dimaksud namun dirinya justru dianiaya.
"Istriku bilang saya ikuti aturan pemerintah sama sekali tidak ada saya langgar, saya bilang jangan begitu Pak istriku sedang hamil, jadi dia langsung balik tampar saya," katanya.
Akibat tamparan itu, istri Ivan disebut naik pitam mencoba menyerang oknum Satpol PP tersebut. Namun sang istri sendiri berakhir menjadi sasaran penganiayaan.
"Jadi istriku marah, ambil kursi dia lempar, (oknum Satpol PP) langsung istriku lagi dia tonjok, istriku bermaksud membela," kata dia.
Ivan sendiri langsung melaporkan kejadian penganiayaan itu kepada polisi. Ivan datang melapor didampingi kuasa hukumnya yang bernama Ashari Setiawan.
"Kejadian ini langsung kita laporkan, dan ini harus langsung diproses," ujar Ashari saat mendampingi kliennya menemui penyidik di Polres Gowa. (Detik.com)