Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat | Instagram |
JAKARTA - Angka kematian akibat COVID-19 secara nasional belum juga bisa ditekan hingga di bawah 1.000 kasus menjadi perhatian Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat.
Dia meminta agar mengatakan penanganan sektor hulu pengendalian COVID-19 harus segera diperbaiki, untuk menekan jumlah kasus meninggal akibat COVID-19 di Tanah Air.
Lestari Moerdijat menduga edukasi masyarakat tentang COVID-19 masih kurang.
"Sejumlah indikator pengendalian COVID-19 membaik cukup signifikan. Namun angka kematian akibat COVID-19 secara nasional belum juga bisa ditekan hingga di bawah 1.000 kasus, perbaikan di sektor hulu harus masif dilakukan," kata Rerie melansir detik.com, Minggu (22/3/2021).
Ia memaparkan, Kementerian Kesehatan melaporkan kasus harian COVID-19 di Indonesia pada Sabtu (21/8) terjadi penambahan 16.744 kasus. Walau begitu, penambahan kasus positif itu mengalami penurunan yang cukup signifikan dibanding hari Jumat (20/8) yang tercatat 20.004 kasus.
Sementara jumlah tes Sabtu (21/8) sebanyak 116.306 orang dengan positivity rate harian mencapai 14,40%. Pada Jumat (20/8) jumlah tes sebanyak 113.847 orang, dengan positivity rate 17,57%. Sedangkan kasus meninggal dunia pada Sabtu (21/8) justru mengalami kenaikan sebanyak 1.361 orang, padahal sehari sebelumnya kasus meninggal dunia akibat COVID-19 tercatat 1.348 orang.
Rerie berharap, para pemangku kepentingan segera melakukan perbaikan upaya pengendalian di sektor hulu secara masif dan terukur. Ia menduga masih banyak masyarakat di berbagai daerah yang benar-benar belum memahami bahaya dari COVID-19, karena upaya edukasi terhadap masyarakat kurang maksimal.
Faktanya, tambah Rerie, meski fasilitas kesehatan pada kondisi yang memadai, karena lebih banyak pasien datang dengan kondisi yang sudah parah karena terlambat terdeteksi COVID-19, menambah jumlah kasus meninggal.
Karena itu, anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, sangat berharap para pemangku kepentingan di sejumlah daerah melakukan upaya masif dan terukur agar dalam menanamkan pemahaman masyarakat soal COVID-19.
"Bila masyarakat paham tentang COVID-19, setidaknya dua upaya pencegahan bisa direalisasikan dengan segera, yaitu sedini mungkin memeriksakan diri bila mengalami gejala ringan dan lebih mudah untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam program vaksinasi COVID-19 nasional," tuturnya.
Karena itu, Rerie mengajak para pemangku kepentingan di daerah yang hingga saat ini angka kematian akibat COVID-19-nya masih tinggi, mengerahkan seluruh upaya lewat sebuah gerakan masyarakat paham COVID-19 misalnya, agar kasus meninggal di daerah bisa segera ditekan.
Di sisi lain, tegasnya, distribusi vaksin dari pemerintah pusat ke sejumlah daerah juga harus ditingkatkan sesuai kebutuhan setiap daerah, agar kekebalan komunitas segera tercapai sebagai bagian dari strategi pencegahan dari paparan COVID-19.
Menurutnya, dengan kombinasi partisipasi seluruh elemen masyarakat lewat upaya pencegahan di hulu dan penanganan COVID-19 di hilir oleh para pemangku kepentingan yang baik, upaya pengendalian penyebaran virus korona.