Gambar hanya ilustrasi | foto: Marcopolo Sitanggang |
PANGURURAN - Virus Corona yang mengakibatkan penyakit Covid-19 saat ini membuat semua pihak sangat merugi bila dilihat dari sisi ekonomi. Bukan hanya dari sisi ekonomi saja, telah banyak korban berjatuhan akibat virus tersebut.
Dunia 'carut marut' akibat penyebarannya yang begitu cepat. Banyak ahli kesehatan kemudian berlomba mencari jalan keluar dari masalah virus ini. Salah satunya dengan menciptakan anti virus atau disebut dengan vaksin.
Vaksin pun menjadi kewajiban bagi semua orang. Hal ini memang harus dilakukan, dengan tujuan agar virus tersebut tidak semena-mena dalam tubuh. Vaksin yang telah terbentuk kata para ahli kesehatan, akan menjadi stimulus imun tubuh dalam menghadapi virus yang masuk.
Meski vaksin tak menjamin seseorang aman dari covid-19, paling tidak mereka yang divaksin tidak mengalami kondisi yang terlalu parah apabila diserang virus corona. Dalam waktu singkat tubuh akan merespon dan menghadapi virus yang masuk dalam tubuh, sehingga proses penyembuhan akan cepat terjadi.
Selain vaksin, ternyata ada hal yang begitu dekat dengan sistim imun (kekebalan) dalam tubuh. Sesuatu yang sangat berpengaruh terhadap imun tubuh adalah pikiran dan perasaan.
"Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang", salah satu ayat dalam Firman Tuhan yang tertulis di Alkitab dalam Amsal 17:22 adalah jawaban dari pembentukan imun tubuh yang sebenarnya.
Obat dalam menyembuhkan penyakit sesungguhnya adalah perasaan gembira dan sukacita. Secara medis, perasaan gembira dan sukacita akan melancarkan metabolisme tubuh.
Dengan lancarnya metabolisme tubuh, maka tubuh akan mendapat energi yang dibutuhkan agar sel dan jaringan tubuh tetap sehat, tumbuh dan berkembang sehingga fungsinya dapat berjalan dengan baik.
Semangat yang patah dalam hidup, meski dengan disuplai obat-obatan termahal dan peralatan tercanggih di dunia belum tentu dapat menyembuhkan penyakit.
Ini ceritaku. Malam ini aku meraih sukacita dan kegembiraan dengan caraku sendiri. Meraihnya tanpa harus mengorbankan kegembiraan orang lain.
Dan mari berbagi sukacita dengan orang lain. "Sederhana namun mendatangkan kegembiraan". Selamat malam dan selamat beristirahat.