 |
| Minum Tuak disertai dengan beberapa jenis makanan pelindung usus | foto: Ilustrasi |
SAMOSIR - 'Kesenangan mengalahkan Kekayaan' istilah yang kerap kudengar. Istilah ini bahkan nyaris tak pernah hilang dari ingatan. Lalu, apakah maknanya?
Kesenangan identik dengan kebahagiaan. Kesenangan ketika dikonversi ke bahasa lainnya adalah suatu bentuk kegiatan yang menghasilkan sukacita.
Ada banyak kegiatan atau acara yang menghadirkan sukacita atau kebahagiaan. Namun pada saat ini, saya hanya ingin menyampaikan kegiatan yang bernuansa positif. Untuk urusan negatif, itu masa lalu dan output nya pun tak pernah positif meski menyenangkan.
Ok baik. Kegiatan ini sesuai dengan gambar yang saya tampilkan adalah menikmati nuansa keakraban bersama rekan atau kawan-kawan menikmati "Tuak Takkasan".
Dahulu kala, katanya, meminum tuak takkasan sebelum tidur biasanya dilakukan oleh para Raja-raja. Mereka minum tuak umumnya untuk menghangatkan badan dan mensterilkan kondisi tubuh untuk tetap tenang.
Meski tak dipungkiri, Tuak kerap menginduksi seseorang melakukan sesuatu, yang kemudian mungkin terjadi karena terlalu banyak dikonsumsi. Saya sendiri berani berujar itu adalah hal wajar. Karena hal yang berlebihan tak pernah menghasilkan sesuatu yang positif.
Untuk itu, mari kondisikan diri menjadi seorang 'Raja' sebelum meminum tuak, apalagi jika yang di konsumsi adalah Tuak Takkasan. Jika belum bisa jangan coba-coba minum Tuak Takkasan yang justru bakal akan menampilkan karakter kita sesungguhnya.
Usai hujan panjang hari ini, saya minum tuak bersama rekan-rekan. Dan memang hasilnya cukup memuaskan. Perasaan diri ini pun seolah semakin tampan dan percaya diri. Bukan itu saja, tubuh ringan dan penuh keyakinan kemudian berbaur bersama rekan-rekan dengan penuh cerita.
Ada nikmat tersendiri yang hadir. Bernyanyi dan menggoyangkan tubuh menjadi olahraga tersendiri. Dilengkapi dengan Speaker Aktif Portable yang mumpuni membuat diriku harus melayangkan lantunan lagu happy dan bergairah. 😂
Hasilnya, ya, asyik rekan-rekan dan sahabat menikmatinya sebagaimana aku sendiri menikmati alunan suaraku yang berantakan.
Demikian cerita ini saya buat. Cerita ini pun bukanlah sebagai refrensi buat para pembaca. Cerita ini hanya ratusan untaian kalimat yang digoretkan sebelum tidur.
Saya hanya ingin mengatakan, seorang Raja akan menjadi Raja dimana saja.
Istilah lainnya, seekor Kambing di salah satu tempat maka ketika bawa ke tempat lainnya dimana saja, percayalah, kambing itu pasti akan tetap kambing. 😁😁
Selamat malam Saudaraku, pabila ada kurang lebih dari penulisan yang disampaikan, mohon dimaafkan. Selamat malam dan selamat beristirahat. Tuhan Memberkati kita semua.
