Rudal Balistik | Ilustrasi |
Korea Utara (Korut) melakukan uji coba rudal sebanyak tujuh kali Sepanjang Januari 2022. Uji coba terbesar dilakukan pada Minggu (30/1/2022) yakni rudal balistik jarak menengah (IRBM).
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan, rudal diperkirakan mencapai ketinggian 2.000 km dan terbang selama 30 menit menempuh jarak 800 km dari lokasi peluncuran.
Seorang pejabat AS mengatakan, uji coba IRBM ini bisa menjadi batu loncatan bagi Korut untuk meluncurkan rudal balistik jarak jauh (ICBM). Oleh karena itu AS mendesak Korut untuk kembali ke meja perundingan tanpa syarat.
"Tentu kami khawatir. Bukan hanya apa yang mereka lakukan kemarin, ini merupakan fakta, ini berlangsung setelah sejumlah uji coba cukup signifikan di bulan ini," katanya, dikutip dari Reuters, Senin (31/1/2022).
"Kami jelas tidak ingin menyaksikan adanya uji coba lebih lanjut. Kami telah meminta DPRK (Korut) untuk menahan diri untuk melakukan uji coba lebih lanjut," dia menambahkan.
Di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, AS berulang kali mengupayakan pembicaraan dengan Korut namun ditolak. Pemimpin Korut Kim Jong Un sudah bertemu tiga kali dengan pendahulu Biden, Donald Trump, namun tak ada perkembangan signifikan untuk mewujudkan perlucutan senjata nuklir di Semenenjung Korea.
Pejabat itu melanjutkan, uji coba terbaru ini merupakan bagian dari pola yang semakin tidak stabil serta melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dan hukum internasional.
"Ini membutuhkan respons. Anda akan melihat kami mengambil beberapa langkah untuk menunjukkan komitmen kepada sekutu kami dan pada saat yang sama kami mengulangi seruan untuk diplomasi. Kami siap dan kami sangat serius mencoba melakukan diskusi membahas masalah kedua sisi," katanya.