Ilustrasi |
Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan survei tingkat kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan anggaran vaksinasi Covid-19. Dari survei terungkap hasilnya yang menunjukkan bahwa Mayoritas masyarakat khawatir terjadi penyalahgunaan anggaran vaksinasi.
"Lebih dari 73 persen mengkhawatirkan akan penyalahgunaan anggaran vaksin Covid-19. Potensi penyalahgunaan anggaran itu diyakini oleh sebagian besar masyarakat," ujar Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan dalam rilis survei LSI secara daring, Minggu (18/7).
Rinciannya, 20,1 persen responden mengatakan sangat besar peluang terjadi korupsi anggaran vaksinasi. Sebanyak 53,6 persen menyatakan cukup besar peluang terjadi korupsi.
Sementara sebanyak 13,6 responden menganggap potensi penyelewengan terhadap anggaran vaksin Covid-19 itu kecil. Sisanya, 12,7 persen memilih tidak menjawab.
Kendati tingkat kekhawatiran tinggi, sebanyak 50,1 persen masyarakat merasa yakin pemerintah dapat menjamin penggunaan anggaran untuk pengadaan vaksin tidak dikorupsi. Sementara mereka yang tidak yakin, sebesar 41,2 persen.
"Jadi masyarakat agak terbelah di sisi ini, antara yakin dan tidak yakin dengan potensi korupsi dan penyalahgunaan anggaran untuk program vaksinasi ini," katanya.
Survei dilakukan dengan metode simple random sampling. Ada 1.200 responden yang berhasil ditelepon untuk wawancara. Survei itu dilakukan pada 20-25 Juni 2021 dengan mewawancarai responden melalui telepon. Margin of error survei ini sekitar kurang lebih 2,88 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Lp6/mdk)