Posyandu di Desa Sampurtoba |
SAMOSIR - Babinsa Koramil 04/Harian Boho Serda Riduan Pagan turut berperan serta mendampingi Bidan Desa pada kegiatan Posyandu Balita di Desa Sampurtoba Kecamatan Harian Kabupaten Samosir pada Selasa 16 November 2021.
Bidan Desa Sampurtoba Jelita Gultom bersama Ketua PKK di Sampur Toba Imlek Situmorang yang didampingi Ibu-ibu Kader dari Posyandu mengakui jika kehadiran Babinsa dalam pelaksanaan pendampingan kegiatan Posyandu Balita sangat berdampak positif karena dapat mengundang dan menghimbau kepada masyarakat yang mempunyai balita untuk memeriksakan bayinya secara berkala.
"Sehingga setiap balita bisa terkontrol asupan gizinya dan mencapai imunisasi yang lengkap," kata mereka.
Sementara, babinsa di desa tersebut mengaku rutin mengikuti serta mendampingi kegiatan Posyandu.
"Ini adalah bentuk kepedulian TNI terhadap kesehatan masyarakat di wilayah desa binaan, serta untuk mewujudkan program pemerintah dalam menjadikan balita yang sehat demi tercapainya generasi penerus Bangsa yang unggul," kata Serda Riduan Pagan.
Kepala desa Sampurtoba Bolouson Sihotang menyebut, kegiatan posyandu di wilayah desanya sangat perlu dilakukan.
Hal itu lanjut Bolouson bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan terhadap balita dan ibu hamil.
Bolouson Sihotang menjelaskan giat posyandu memiliki cakupan imunisasi DPT-HB-Hib3.
"Bayi diberi imunisasi campak, polio, da imunisasi hepatitis," katanya.
Masih di tempat yang sama, Ketua TP. PKK Desa Sampurtoba Imlek Situmorang mengatakan bahwa Imunisasi penting untuk meningkatkan daya tubuh bayi dan anak.
"Semua imunisasi pada bayi dan anak diperlukan, tidak ada perbedaan nilai antara yang wajib atau tidak wajib karena semua diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh buah hati kita dalam melawan penyakit infeksi tertentu, serta untuk menjamin kesehatan serta pertumbuhan yang baik," katanya.
Menurutnya, bayi tidak hanya memerlukan nutrisi tetapi juga imunisasi secara baik, yaitu tepat waktunya sehingga dapat menurunkan terjadinya permasalahan kesehatan yang mungkin dapat mengganggu pertumbuhan bayi.
"Sederhananya, imunisasi merupakan upaya pencegahan sakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri," ucapnya.
Bindes Desa Sampurtoba Jelita Gultom menjelaskan kepada warga bahwa istilah imunisasi sebenarnya berbeda dengan vaksinasi karena imunisasi adalah tindakan pemberian daya tahan tubuh secara pasif dan bersifat sementara.
"Misalnya seorang bayi atau anak yang lahir dari ibu yang terinfeksi virus hepatitis B, maka bayinya akan diberikan imun untuk melawan virus tersebut. Sementara pada vaksinasi, yang diberikan adalah virus atau bakteri yang dilemahkan atau dimatikan sehingga si bayi yang divaksinasi dapat membentuk daya tahan tubuh secara aktif untuk melawan infeksi virus atau bakteri," katanya.
"Vaksinasi inilah yang dilakukan kepada bayi dan anak Anda setiap bulannya. Tetapi, dalam praktiknya, istilah imunisasi dipakai sama saja dengan vaksinasi," pungkasnya. (BP)